21 Julai 2011

Dan Beraraklah Para Demonstrasi Di Jalanan.

Ini zaman edan
Zaman kuning menjadi warna paling jahanam
Di mata para kuasawan.

Ini zaman, zaman marhaen memilih menjadi
Demonstran di jalanan
Ketika tona kuning menjadi seakan - akan
teramat ngeri sekali
Ketika warna kuning menjadi
amat jahanam sekali.

Di jalanan - ada semburan trak-trak
Sang penguasa dan tuan-tuan polis
menjadi amat kejam

Dengan taring dan mata yang menyala
Terperangkap antara kemanusiaan dan arahan
Terperangkap antara arahan
Dan hati yang belas kasihan

Kita sering percaya, perarakan adalah antara
siri - siri songsang
Fanatikisme ; kemabukan yang berkesinambungan,
tanpa arah.

Katanya - politik kotor perlu dibersihkan
Di tanah demokrasi yang sumbang.

Ini zaman edan
zaman suara - suara marhaen berdenyut
Di jantung yang remuk. Di hati yang busuk!
Ketika itu, sang kuasawan hanya tersenyum
Di depan televisi dan sofa empuk
Menyaksi rakyat yang konon - kononnya
tengah mabuk dirasuk.

Ini bukan kebangkitan, tapi ini adalah kemabukan
Ini suara tiran, bukan sabda malaikat
dengan kudus - kudus doa.

Ini zaman, zaman edan yang bisa mencekik
sesiapa sahaja yang buta warna
Sedang sang kuasawan masih berkira - kira
bermain dengan angka
sedang sang kuasawan masih berkita - kira
memperjudi nasib negaranya!

kredit : nimoiz t.y

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

tumbuk angin!